Malang - Dokter yang menangani pasien Covid-19 disebut-sebut sebagai garda terdepan. Namun sebagian diantara mereka gugur dalam berjuang. Dokter atau tim medis bukan lagi berada di garda terdepan. Hal ini disampaikan oleh Danrem 083/Bdj.
Menurut Danrem 083/Baladhika Jaya Kolonel Inf Zainuddin, dokter berada di garda terakhir. Saat ini waktunya masyarakat sendiri yang berada di garda terdepan mencegah Corona dan sekarang kita harus mengubah mind set kita, bahwa dokter adalah garda terakhir. Garda terdepannya ada masyarakat itu sendiri, sehingga pencegahan penyebaran corona mulai dari kesadaran masyarakat. Dokter bertempur pada pertempuran terakhir," tegasnya, Senin (6/4/2020).
Kolonel Zainuddin yang juga Komandan Gerakan Malang Bersatu Lawan Corona menjelaskan, dokter yang meninggal dibagi terbagi menjadi dua bagian.
Pertama, dokter yang menangani langsung Covid-19. Kedua, dokter yang tidak menangani langsung namun terinfeksi karena beberapa hal.
Yakni, pasien yang berobat tidak tahu kalau dia terinfeksi corona karena minimnya rapid test. Kedua, dokter melayani pasien yang sakit lainnya, namun pasien tersebut membawa virus corona, karena APD yang dipakai dokter seadanya, maka tertular virus corona.
Data per Minggu (5/4/2020), tercatat 18 orang dokter di Indonesia yang meninggal akibat positif terjangkit Covid-19 dan berstatus Positif dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19.
"Solusi agar dokter yang gugur sebagai kusuma bangsa, bisa dieliminir adalah harus ada kesadaran kolektif komponen masyarakat," ungkap Zainuddin.
Post a Comment