Unjuk Rasa BEM di Grahadi Surabaya


Pada hari Jumat tanggal 27 Maret 2015 pukul 14.50 WIB, di depan Gedung Negara Grahadi Jl.Gubernur Suryo Surabaya telah dilaksanakan aksi unras oleh BEM ( Badan Exsekutif Mahasiswa) Jatim, antara lain : (BEM ITS, UNAIR, UNBRAW, PENS PPNS, STKIP BANGKALAN dan POLINEMA UMM), diikuti massa sekitar 500 orang, Korlap. Sdr. Fajri (Pres BEM ITS). Selanjutnya melaksanakan orasi secara bergantian. Menyampaikan beberapa tuntutan, sebagai berikut : Stabilisasi kondisi perekonomian nasional di Indonesia. Nasionalisasi aset sumber daya alam di Mahakam dan Freeport. Cabut kebijakan BBM berdasarkan mekanisme pasar dan kembalikan subsidi BBM. Selesaikan konflik antar lembaga penegakan hukum. Pertahankan pengetatan pemberian remisi kepada kasus kejahatan luar biasa korupsi dan narkoba. Segera tuntaskan penyelidikan kasus korupsi BLBI dan Century. Mengeluarkan kebijakan konkrit dan nyata di bidang maritim yang pro kepada masyarakat terutama nelayan. Serta  membentangkan spanduk dan pamflet yang bertuliskan : Tegakkan hukum kelembagaan negara. Kubu Polri reformasi struktural kultural. Mana ketegasan presiden. Asyani dalam jeruji korupsi menjadi. Jokowi pelayan rakyat bukan pelayan parpol. Aksi raport merah jokowi. Ekonomi gonjang ganjing Jokowi berpaling. Perwakilan 20 orang massa aksi diterima oleh Bapak Sukardo (Asisten Umum) dengan didampingi Kompol Roman (Kapolsek Genteng) bertempat di Ruang Rapat Gedung Negara Grahadi Surabaya. Perwakilan massa aksi menyampaikan tuntutan, yang intinya : Supaya Bapak Presiden Jokowi segera bisa menyelesaikan permasalahan yang saat ini sedang dialami Bangsa Indonesia. Ketegasan hukum di Negara Indonesia supaya ditegakkan seadil-adilnya. Bahwa semenjak Presiden Jokowi dilantik sampai dengan sekarang belum bisa membantu kemajuan di Negara Indonesia bahkan semakin merosot, sehingga kami memberikan raport merah kepada Bapak Jokowi. Bahwa selama ini Pulau Madura seperti di anak-tirikan terkait pendidikan dan pelanggaran HAM di Bangkalan Madura supaya diusut tuntas sesuai hukum yang berlaku. Bahwa hari ini pukul 18.00 WIB harga BBM akan naik lagi dan BEM Jatim akan menolak dengan adanya kenaikan harga BBM tersebut. Perbaiki kultur yg ada di tubuh Kepolisian saat ini untuk menghilangkan jiwa korsa yang sempit ( spirit off the court). Bahwa kondisi politik sekarang juga mempengaruhi pertumbuhan dollar saat ini dan supaya Bapak Jokowi segera mendamaikan kondisi politik di Indonesia saat ini. Perwakilan massa aksi meminta tuntutan di sampaikan ke Mensesneg melalui Fak. Tanggapan Bapak Sukardo (Asisten Umum), yaitu :
Semua aspirasi akan kami tampung dan kami sampaikan kepada Gubernur Jatim Pakde Karwo dan tuntutan massa aksi akan kami Fak kepada Mensesneg yang ada di Jakarta, kami menyambut respon positif adanya aksi Mahasiswa dan akan kami dukung apabila tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia dan Jatim adalah barometer di semua bidang politik, ekonomi  maupun yg lainnya di Negara Indonesia. Tanggapan dari Kompol Roman ( Kapolsek Genteng), yaitu : Terkait penyampaian reformasi struktur di Polri kami mengucapkan terima kasih karena adanya kritikan untuk kami, dan akan menjadi PR bagi pihak Kepolisian serta akan diperbaiki terus menerus untuk memenuhi kebutuhan pelayanan masyarakat, namun semua itu perlu proses. Pada pukul 16.50 WIB aksi unjuk rasa tersebut selesai.
***Diki***