Tingkatkan Imunitas di Masa Pandemi, Puskesmas Waru Sidoarjo Gelar Bazar Olahan Toga



 

Sidoarjo, Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesma) Waru Sidoarjo menggelar bazar olahan tanaman obat keluarga (Toga), Kamis (19/11/2020) pagi. Bazar yang digelar di halaman Puskesmas Waru JL. Barito No. 1 Tropodo Waru Sidoarjo, ini melibatkan sekitar 33 Kelompok Asuhan Mandiri (Asman).

"Bazar ini bertema Bersama 'Pelayanan Kesehatan Tradisional (Ankasa)' Waru Naikkan Imun Dengan Olahan Obat Toga Bermutu,"


Seperti 33 Kelompok Asman Toga dari Puskesmas Waru. Mereka mengolah berbagai jenis toga menjadi makanan ringan hingga makanan berat. Dimana tanaman yang diolah tersebut seluruhnya diambil dari hasil kebun desa masing-masing.


Beragam tanaman dan olahan Tanaman Obat Keluarga (Toga) berbahan empon-empon yang dijual. Ada temulawak, kunyit putih, sari jahe sereh, kunci suruh, sinom, kunyit asam, beras kencur, dan kudu laos.


"Tiap olahan obat Toga bermutu dijual di bazar ini dibuat oleh Kelompok Asman kader dari Puskesmas Waru," kata dr. Mukarini, Kepala Puskesmas Waru Sidoarjo.


Semua bahannya memanfaatkan tanaman Toga yang sudah lama dirawat di kebun desa Kelompok Asman masing-masing.


Sebelum menanam dan membuat olahan Toga, warga Kelompok Asman diajari cara mengolahnya secara higienis. "Mereka juga diminta membuat poster mengenai olahan minuman berbahan Toga untuk dipasang di stan sebagai media edukasi kepada calon pembeli," kata dr. Mukarini.


dr. Mukarini yang mendampingi program itu mengajak seluruh warga untuk meningkatkan rasa syukur sebagai masyarakat Indonesia.


"Dengan merebaknya virus corona yang telah menyerang lebih dari 76 negara, menyadarkan betapa kayanya bangsa Indonesia yang melimpah dengan rempah-rempah, yang kini dikenal bisa menangkal virus corona," katanya.


Bila Kelompok Asman kader dari Puskesmas Waru sudah banyak dibudidaya tanaman rempah-rempah sejak lama, dr. Mukarini lantas mengajak seluruh warga lainnya membudidayakan di rumah masing-masing.


Beragam tanaman Toga dan produk olahan herbal lain juga dijual di bazar itu. Ada botok daun mangkok, puding daun mangkok, Pudot daun mangkok, Tahu isi daun mangkok, Minyak cem ceman daun mangkok, Timus daun mangkok, Sari kacang ijo daun mangkok, Wedang uwuh, Kroket rogurt daun pepaya jepang, Botok jamur daun kelor, Puding selasih kayu manis, Sinom daun bidara, Teh daun bidara, Serbuk jahe, Bungku mentuk daun kelor , Lumpia basa daun kelor, Ote-ote daun kelor, Stik Daun Kelor, KUSEM, dan Teh Daun  Kelor.


Selain mendorong masyarakat agar mengkonsumsi olahan mamin Toga yang sehat. Kepala Dinkes Sidoarjo drg. Syaf Satriawarman yang hadir dalam acara bazar tersebut, merasa puas dan bangga, terhadap antusiasme semua Puskesmas di Kabupaten Sidoarjo dalam menyelenggarakan acara lomba Asman ini.


Dokter Syaf juga mencontohkan bahwa ia sendiri secara rutin minum jamu campuran bawang putih dan jahe setiap pagi. Di usianya yang sudah 58 tahun dan harus berkutat dengan penanganan Covid-19, hingga detik ini pun Syaf tetap sehat dan prima menjalani aktivitasnya. "Saya sudah tiga kali swab. Hasilnya selalu negatif. Resepnya ya itu, minum jamu," terangnya.


Artinya untuk mendapatkan mamin yang sehat, Toga bisa diolah sendiri, atau bisa membeli produk yang sudah dijual massal. Lebih baik lagi telah memiliki izin Produk Industri Rumah Tangga atau PIRT. "Makanan dan minuman yang dibawa Asman ini sudah berizin. Masyarakat jadi lebih yakin," jelasnya.


Syaf sangat menganjurkan masyarakat Waru untuk mengkonsumsi Toga. Y/sdk