Gubernur Jatim Berharap RS dr Soetomo Bisa Bersetara Internasional


Foto: Rois Jajeli | 

SURABAYA ,- Gubernur Jawa Timur Soekarwo berharap Rumah Sakit Umum (RSU) dr Soetomo bisa setingkat internasional sesuai standar Joint Commision International (JCI). Untuk mendukung upaya tersebut, diantaranya meningkatkan pelayanan, pembangunan sarana dan prasarana hingga hingga kinerja aparat negara.

"Keinginan pemerintah Provinsi Jawa Timur menjadikan Rumah Sakit dr Soetomo setingkat dengan rumah sakit internasional sesuai standar dari JCI," kata Soekarwo di sela pelantikan dan serah terima jabatan pimpinan tertinggi eselon II di lingkungan Pemprov Jatim di Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Sabtu (30/7/2016).

JCI merupakan badan akreditasi non profit yang berpusat di Amerika Serikat. JCI bertugas menetapkan dan menilai standar performa para pemberi pelayanan kesehatan. Lembaga independen dari luar negeri ini juga ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan sebagai pelaksana akreditasi pelayanan kesehatan.

Akreditasi pelayanan kesehatan memiliki empat tujuan yakni, Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan rumah sakit dengan meningkatkan mutu dan keselamatan pasien. Proses administrasi, biaya serta penggunaan sumberdaya lebih efisien. Menciptakan internal rumah sakit yang lebih kondusif untuk penyembuhan, pengobatan dan para perawat mendengarkan pasien dan keluar. Menghormati hak-hak pasien.

Untuk mencapai akreditasi dari JCI, beberapa upaya dilakukan rumah sakit milik Pemprov Jatim ini diantaranya, terus melakukan pembangunan sarana dan prasarana yang sesuai standar internasional, yang diharapkan rampung pada tahun 2018. Anggaran yang disiapkan untuk pembangunan sarpras ini sekitar Rp 1,8 triliun.

"Untuk biaya, berasal dari pemasukan yang diterima biaya pengobatan pasien di rumah sakit dr Soetomo sendiri," tuturnya.

Gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo ini menambahkan, RSU dr Soetomo diharapkan menjadi rumah sakit tersier, artinya rumah sakit yang menerima pasien penyakit tersier.

"Orang sakit batuk pilek, sudah tidak lagi berobat di rumah sakit dr Soetomo. Mereka bisa berobat di puskesmas, atau rumah sakit milik pemerintah kabupaten dan kota," jelasnya.

Ada lima pimpinan tinggi pertama Eselon II di lingkungan Pemprov Jatim yang dilantik seperti dr Bangun Trapsila Purwaka, Sp.OG (K) sebagai Direktur RSUD dr Soedono Madiun menggantikan dr Kohar Hari Santoso. dr Kohar menempati jabatan barunya sebagai Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jatim menggantikan dr Harsono yang dimutasi sebagai Kepala Badan Layanan Usaha Daerah (BULD) rsu dr Soetomo.

Suprayitno dilantik sebagai Kepala Badan Koordinasi Wilayah Pemerintahan dan Pembangunan (Bakorwil) Malang. Sekretaris Daerah Kota Malang Ir Cipto Wiyono dimutasi sebagai staf ahli gubernur bidang hukum dan politik. Jabatan Sekkota Malang diisi dr Idrus.

"Sebagai kepala dinas kesehatan harus bisa mengkoordinir rumah sakit, sehingga tidak akan ada lagi penumpukan pasien di rumah sakit dr Soetomo. Sebab rumah sakit dr Soetomo ini menjadi rumah sakit tersier," tandasnya. 

(roi/bdh)
Rois Jajeli - detikNews

[ detik.com ]