Ngawi,- Peternakan merupakan bagian dari pertanian yang memiliki peluang besar menjadi penopang perekonomian Masyarakat di Indonesia. Beberapa komoditi peternakan sudah diperhitungkan keberadaan dalam menguasai perekonomian rakyat. Salah satu dari komoditi peternakan itu adalah Sapi dan juga Kambing.
Berkaitan dengan hal tersebut, Satgas TMMD Ke 100, Bekerja sama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Ngawi Memberikan Penyuluhan tentang Peternakan dan Perikanan kepada warga Desa Karanganyar Kec. Karanganyar Kab. Ngawi. Minggu malam (15/10/17). Penyuluhan digelar di Kediaman Lurah Desa Karanganyar Bpk. Setya Budi.
Pada penyuluhan kali ini TNI mengundang Dinas Pertanian Kabupaten Ngawi dengan memberikan materi tentang cara merawat sapi yang bagus dan cara memberi pakan yang benar. Jumlah sapi yang dipelihara setiap keluarga Petani di Desa Karanganyar rata-rata 1-2 ekor, sangat jarang yang memelihara sampai puluhan ekor hal ini disebabkan karena keterbatasan sumber pakan dan jumlah tenaga kerja.
Sebagai nara sumber Dr. Hewan Tony Wibowo Kabid Peternakan Dinas Pertanian Kab. Ngawi, mengatakan para peternak menganggap memelihara sapi sebagai sebuah hiburan dengan tujuan utama mereka adalah sebagai tabungan yang sewaktu-waktu bisa dijual untuk membiayai anak sekolah atau untuk keperluan lainya. Selain itu, Memelihara sapi maupun kambing juga dapat dimanfaatkan untuk membantu dalam mengolah lahan pertanian.
Dalam penyuhan yang dihadiri 60 orang warga tersebut, Tony Wibowo juga mengatakan para peternak sudah banyak yang membentuk kelompok-kelompok ternak sapi, Manfaat yang dirasakan ikut dalam anggota kelompok, mulai dari menambah pengetahuan dan pengalaman, memperkuat permodalan dan pelayanan dari pemerintah.
Danpos Ramil Karanganyar Pelda Sukarno juga mengatakan bahwa, "Disini sangat diperlukan seorang penyuluh atau petugas penyuluh lapangan (PPL) dari Dinas peternakan. Pendampingan penyuluh tentang budidaya ternak sapi mampu memberikan motivasi bagi Petani dalam mengembangkan peternakan sapi secara lebih baik dan berkesinambungan. Perubahan prilaku usaha dari yang kurang menguntungkan ke arah yang lebih menguntungkan menjadi tujuan utama dilakukannya penyuluhan ini", Ungkap Sukarno
Berkaitan dengan hal tersebut, Satgas TMMD Ke 100, Bekerja sama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Ngawi Memberikan Penyuluhan tentang Peternakan dan Perikanan kepada warga Desa Karanganyar Kec. Karanganyar Kab. Ngawi. Minggu malam (15/10/17). Penyuluhan digelar di Kediaman Lurah Desa Karanganyar Bpk. Setya Budi.
Pada penyuluhan kali ini TNI mengundang Dinas Pertanian Kabupaten Ngawi dengan memberikan materi tentang cara merawat sapi yang bagus dan cara memberi pakan yang benar. Jumlah sapi yang dipelihara setiap keluarga Petani di Desa Karanganyar rata-rata 1-2 ekor, sangat jarang yang memelihara sampai puluhan ekor hal ini disebabkan karena keterbatasan sumber pakan dan jumlah tenaga kerja.
Sebagai nara sumber Dr. Hewan Tony Wibowo Kabid Peternakan Dinas Pertanian Kab. Ngawi, mengatakan para peternak menganggap memelihara sapi sebagai sebuah hiburan dengan tujuan utama mereka adalah sebagai tabungan yang sewaktu-waktu bisa dijual untuk membiayai anak sekolah atau untuk keperluan lainya. Selain itu, Memelihara sapi maupun kambing juga dapat dimanfaatkan untuk membantu dalam mengolah lahan pertanian.
Dalam penyuhan yang dihadiri 60 orang warga tersebut, Tony Wibowo juga mengatakan para peternak sudah banyak yang membentuk kelompok-kelompok ternak sapi, Manfaat yang dirasakan ikut dalam anggota kelompok, mulai dari menambah pengetahuan dan pengalaman, memperkuat permodalan dan pelayanan dari pemerintah.
Danpos Ramil Karanganyar Pelda Sukarno juga mengatakan bahwa, "Disini sangat diperlukan seorang penyuluh atau petugas penyuluh lapangan (PPL) dari Dinas peternakan. Pendampingan penyuluh tentang budidaya ternak sapi mampu memberikan motivasi bagi Petani dalam mengembangkan peternakan sapi secara lebih baik dan berkesinambungan. Perubahan prilaku usaha dari yang kurang menguntungkan ke arah yang lebih menguntungkan menjadi tujuan utama dilakukannya penyuluhan ini", Ungkap Sukarno
Post a Comment