Ngawi, - Sekolah Menengah Pertama (SMP) sederajat merupakan jenjang pendidikan tingkat pertama yang memiliki posisi sangat strategis dalam membentuk karakter, mental dan perilaku generasi muda bangsa ini. Pada fase usia seperti ini tentunya sangat penting diberikan bekal wawasan yang mewadahi untuk mewarnai perjalanannya meraih cita-citanya di masa yang akan datang.
Seperti halnya yang dilakukan oleh Danposramil 0805/16 Pangkur Pelda Sumilan saat memberikan Wawasan Kebangsaan (Wasbang) kepada pelajar SMPN 2 Karanganyar. Rabu, (18/10/2017).
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka pelaksanaan program non fisik TMMD ke-100 Kodim 0805 Ngawi. Dilaksanakannya kegiatan ini diharapkan para pelajar nantinya akan tumbuh rasa bela negara, rasa cinta tanah air dan berwawasan kebangsaan dan nantinya dapat menjadi generasi yang berkompeten dalam menjaga kedaulatan NKRI," terang Pelda Sumilan.
Seperti halnya yang dilakukan oleh Danposramil 0805/16 Pangkur Pelda Sumilan saat memberikan Wawasan Kebangsaan (Wasbang) kepada pelajar SMPN 2 Karanganyar. Rabu, (18/10/2017).
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka pelaksanaan program non fisik TMMD ke-100 Kodim 0805 Ngawi. Dilaksanakannya kegiatan ini diharapkan para pelajar nantinya akan tumbuh rasa bela negara, rasa cinta tanah air dan berwawasan kebangsaan dan nantinya dapat menjadi generasi yang berkompeten dalam menjaga kedaulatan NKRI," terang Pelda Sumilan.
Selain materi Sosialisasi Wasbang, kegiatan ini juga diisi tentang Kebhinekaan. Disampaikan oleh Pelda Sumilan bahwa Kebhinekaan adalah tonggak pemersatu bangsa yang harus dipandang dengan kebanggaan, kebanggaan karena kita bisa terlepas dari paham primordialisme sempit yang menanggap ras, adat, agama lain lebih rendah dibanding milik diri pribadi. Pengkotak-kotakan elemen masyarakat ini adalah buah dari era penjajahan kolonial Belanda yang menggunakan taktik perang "devide et impera".
Lebih lanjut disampaikan, Pemerintah kolonial Belanda menggunakan taktik tersebut untuk memecahbelah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia agar lebih mudah ditaklukan secara satu persatu. ''Ibarat sapu lidi, jika lidi-lidi kecil disatukan jadi sapu lidi besar kita akan sulit mematahkannya, namun jika lidi tersebut dipisahkan satu persatu maka akan lebih gampang mematahkannya,'' terang Pelda Sumilan
Lebih lanjut disampaikan, Pemerintah kolonial Belanda menggunakan taktik tersebut untuk memecahbelah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia agar lebih mudah ditaklukan secara satu persatu. ''Ibarat sapu lidi, jika lidi-lidi kecil disatukan jadi sapu lidi besar kita akan sulit mematahkannya, namun jika lidi tersebut dipisahkan satu persatu maka akan lebih gampang mematahkannya,'' terang Pelda Sumilan
Post a Comment