Surabaya – Berawal dari kunjungan ke daerah-daerah di Jawa Timur dan melihat kondisi lingkungan serta para Babinsa (Bintara Pembina Desa) yang masuk ke desa-desa dengan memberikan komunikasi sosial inilah yang menginspirasikan Mayjen TNI Kustanto Widyatmoko menciptakan Si-Mokos (Sarana Interaksi Motor Komunikasi Sosial).
Simokos sendiri adalah kendaraan roda tiga yang dimodifikasi dalamnya dengan televisi, tehnologi tepat guna, buku bacaan, hingga majalah majalah tentang militer. Selain itu sebagai sarana menjamin komunikasi kuat antara masyarakat dengan TNI.
Kodam V Brawijaya sendiri telah mempunyai 10 unit armada Simokos yang nantinya akan disalurkan ke seluruh Korem di wilayah Jawa Timur.
"Sewaktu berkunjung ke daerah-daerah saya melihat para Babinsa melaksanakan kegiatan fisik dengan mencoba berkreasi mulai kegiatan pramuka, pertanian, hingga outbond. Dan saya berpikir melihat kendaraan roda tiga yang lincah dan dimanfaatkan warga untuk mengangkut barang dan bisa dengan mudah masuk ke kampung dan persawahan," ungkap Mayjen TNI Kustanto Widyatmoko, Senin (30/10) siang.
Pangdam lalu berpikir kenapa tidak memakai kendaraan roda tiga untuk membantu meringankan tugas Babinsa dalam melakukan komunikasi sosial ke masyarakat.
"Kenapa tidak memakai roda tiga untuk babinsa yang bisa masuk-masuk kampung hingga ke lahan persawahan. Kendaraan itu bisa memungkinkan untuk meningkatkan komunikasi maksimal, baik komunikasi dengan instansi pedesaan maupun Babinsa dengan warga," kata Pangdam.
Yang paling berkesan lagi, tambah Mayjen Kustanto, bahwa gagasan tersebut juga disambut dengan baik oleh Kodam-Kodam lainnya.
"Alhumdulillah sudah ada 10 unit motor roda tiga untuk sarana interaksi multi guna. Bisa digunakan kapan saja dan dimana saja tinggal cari tempat teduh lalu bisa dimanfaatkan anak-anak untuk baca dan bisa komunikasi dengan masyarakat luas," ujarnya.
Pangdam berharap, kalau bisa tiap Korem mempunyai tiga armada dan paling tidak penampakan Simokos bisa terlihat dan bisa digilir ke tiap-tiap kodim di wilayah masing-masing.
"Saya berharap bisa digunakan sebagai sarana interaksi multi guna dan tantangannya ada dua yaitu jangan bosan melakukannya dan jangan pula nanti bosan lalu berhenti. Maka jangan berhenti dan Simokos harus bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin," harap Pangdam yang disambut tepuk tangan seluruh jajaran Danrem, Dandim, dan Danramil di halaman Makodam V Brawijaya.
Tidak hanya itu, Pangdam juga mengingatkan ke jajaran terkait bagaimana menyiapkan Babinsa yang terampil dan cerdas serta bisa menyampaikan pola interaksi benar dan efektif ke masyarakat.
"Ini tidak mudah dan saya yakin Babinsa bisa melakukannya," pungkas Pangdam.
Kegiatan launching Simokos tersebut ditutup dengan pemecahan kendi sebagai tanda diresmikan operasional Simokos sebagai ujung tombak komunikasi dengan masyarakat.
Pangdam sendiri bersama jajaran Danrem melihat isi dalam kendaraan Simokos dan berkesempatan mendengarkan penjelasan perwakilan Babinsa tentang cara kerja dan apa saja yang ada didalamnya.
Post a Comment