Cegah kenakalan remaja, Pemkot didorong maksimalkan pendidikan madin di masjid


Anggota Komisi D DPRD Surabaya Badru Tamam meminta Pemkot Surabaya memaksimalkan fungsi masjid sebagai tempat belajar madrasah diniyah untuk menangkal kenakalan remaja. "Pasti ada penyebab dari kenakalan remaja, salah satunya menurut saya adalah karena ada yang salah dikebijakan Pemkot. Yaitu minimnya kegiatan pendidikan agama" jelasnya saat ditemui di ruang kerjanya Jum'at 18/10/2019.

Menurutnya pendidikan agama di sekolah dan TPQ belum cukup. Ironisnya kalau remaja bahkan orang tua mengganggap pendidikan agama di sekolah sudah cukup.

"Kita lihat sekarang ini sehabis maghrib tidak jarang kita mendapati remaja yang nongkrong" ungkap Badru Tamam.

Karena itu Badru Tamam menekankan pentingnya pendidikan madrasah diniyah di masjid agar remaja terhindar dari kegiatan yang negatif. "Dinas pendidikan kota dan Departemen Agama diharapkan bisa bersinergi dalam hal ini. Pemkot juga bisa menilai masjid yang layak dijadikan sebagai tempat pendidikan diniyah" jelasnya.

Sementara itu terkait dengan tenaga pengajarnya, politisi PKB ini menjelaskan kalau banyak lulusan pendidikan pondok pesantren yang mampu tapi belum terfasilitasi. "Saya yakin dengan kekuatan APBD Surabaya akan mampu menggaji mereka. Disejumlah daerah seperti Pasuruan dan Sidoarjo sudah melakukannya" jelasnya.

Bahkan menurut Badru Tamam di negara tetangga yaitu Singaputlra dan Malaysia setiap pulang sekolah remaja wajib belajar agama di masjid.

Badru Tamam juga mengusulkan agar Kementrian Pendidikan mensyaratkan sertifikat pendidikan madrasah diniyah untuk melanjutkan jenjang pendidikan.

Seperti diketahui beberapa waktu terakhir kota Surabaya diramaikan dengan kejadian perang antar gank yang melibatkan 2 kelompok remaja. Remaja berusia 16 tahun anggota geng All Star dianiaya dan disekap di Gresik, oleh 10 orang dari kelompok geng Jawara Kampung.

Akibat perang antar geng tersebut, sebanyak 9 dari 10 orang anggota geng All Star pelaku pengeroyokan terhadap anggota geng Jawara Kampung, ditangkap oleh Polrestabes Surabaya. Kasus kenakalan remaja lainnya adalah ditemukannya sejumlah remaja yang kecanduan ngelem.