Bangkalan, Peningkatan kualitas dan kuantitas hasil pertanian menjadi fokus penting Koramil 0829/08 Tragah, Kodim 0829/Bangkalan dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat disana.
Seperti yang dilakukan anggota Babinsa Koramil 0829/08 Tragah jajaran Kodim 0829/Bangkalan Sertu Adi Sunoto membantu kegiatan pendampingan penyiapan Binter terpadu Bidang Pertanian di Desa Banyu besih Wilayah Kecamatan Tragah.
Menurut Kapten Inf Slamet Gunarto, Danramil 0829/08 Tragah kegiatan ini dalam rangka penyiapan kegiatan Program Binter Terpadu bidang pertanian di desa Banyu Besi kecamatan setempat. Senin (18/11/2019)
Kapten Inf Slamet Gunarto yang memberikan pembekalan dan praktek dilapangan terkait pengembangan tanaman holtikultura yakni mulai dari menaman cabai, tomat, terong, dan lain-lain.
"Kita melaksanakan uji coba tanaman holtikultura berupa cabe, tomat, terong dan lain-lain. Tujuannya supaya petani bisa tetap melaksanakan kegiatan pertanian yang bernilai ekonomis dan tidak mengandalkan komoditi tanaman musiman sehingga harapan kami kesejahteraan masyrakat dapat meningkat," ungkap Kapten Slamet.
Kapten Slamet menambahkan, memang perlu ada kerja keras dalam mewujudkan uji coba tanaman holtikultura karena kondisi cuaca dan tanah yang kurang bersahabat.
"Disini kami selalu menghimbau supaya petani lebih banyak menggunakan pupuk kandang yang melimpah dan kurang dimanfaatkan secara maksimal," ujarnya.
Di Bangkalan sendiri, kata Kapten Slamet, kondisinya berbeda dengan daerah-daerah lainnya mulai dari air untuk siram tanaman, penyemaian benih, pengolahan lahan, hingga pemeliharan tanaman dan lahan pertanian.
"Kendala utama adalah air untuk siram tanaman dan yang paling penting kerja keras dan semangat untuk maju dari rekan-rekan petani," pungkasnya.
Diketahui, Koramil bersama tim Penyuluh Pertanian Lapangan dan kelompok Tani mengadakan beberapa persiapan diantaranya penyemaian benih tidur mulai dari pemilihan bibit unggul, cara penyemaian yang benar, perawatan, dan penanaman benih ke media tanam di ladang.
Praktek kedua diantaranya pengolahan lahan mulai dari pengumpulan pupuk kandang, pengolahan tanah dimulai pembajakan, pencampuran pupuk kandang ke lahan tanam, pembuatan bedeng atau gulut, pemasangan plastik, pemindahan bibit dari penyemaian ke lahan tanam.
Praktik ketiga dimulai dari pemeliharan berupa penyiraman, pengecekan hama, penyemprotan dan pemupukan, perawatan mulsa penutup dan perawatan pohon meliputi pemilihan cabang yang akan dibesarkan, dan dilakukan sampai dengan panen.
Post a Comment