mediasurabaya.com , SURABAYA - Kebakaran telah terjadi pada siang hari ini di kawasan permukiman padat penduduk di Kupang Gunung Timur Gang 5B No.3A Surabaya, Senin (24/09/2018).
Kebakaran yang terjadi mulai pukul 11.25 WIB tersebut, menurut keterangan saksi Sdr. Gatot, pengusaha cuci sepeda motor yang tak jauh dari lokasi kejadian, menerangkan bahwa kondisi rumah yang terbakar di lantai atas (lantai 2), kondisi rumah dalam keadaan kosong.
"Pemilik rumah sebenarnya Ibu Rita sudah lama tidak bertempat tinggal di Surabaya, tapi bertempat tinggal di Ambon, kebetulan sekarang dihuni oleh Bapak Mamik Sunyoto (50)", terang Gatot.
Menurut keterangan dari warga setempat, selain Sunyoto, rumah tersebut juga dihuni keluarganya, yaitu istrinya atas nama Asrini (48), anak perempuan Tari (23), anaknya laki-laki Tanto (27), Yuniar (28) menantu (istri Tanto) dan cucunya yang berumur 1,5 tahun.
Kejadian ini berawal dari menantu Bapak Sunyoto yang bernama Sdri. Yuniar menanak nasi di Magicom, kemudian ditinggal ke rumah orang tuanya di Sidokumpul.
Sementara itu, Asrini yang sejak pagi bekerja di rumah Loundry Aurora Jalan Kupang Gunung Timur 5 Raya, setelah mendengar bahwa tempat tinggalnya mengalami kebakaran langsung syok, namun sudah mendapatkan pertolongan dari tim medis PMI Surabaya. Sedangkan (dua) orang anaknya Mamik Sunyoto, saat kejadian tidak ada di rumah karena sedang bekerja sejak pagi.
Pemadaman awalnya dilakukan oleh Bapak Gatot, Bapak Jono dan beberapa karyawan cuci sepeda motor, dibantu oleh 2 (dua) Personil Babinsa dari Koramil 0832/01 Sawahan hingga 2 (dua) unit mobil PMK datang.
Menariknya, pantauan awak mediasurabaya.com di lokasi, kedua Babinsa dengan sigap kompak mengkoordinir warga untuk melakukan proses pemadaman, mulai dari pengamanan sekitar lokasi rumah yang terbakar, seperti yang dilakukan Pelda Ali Rohman.
Bahkan, Sertu Wahyudin, Babinsa yang akrab dipanggil Pak Yudi ini melakukan aksi heroik dan sangat berani berada di atas atap berhadapan dengan bahaya api yang cepat merambat keluar.
Saat itu Sertu Wahyudi yang memberi aba-aba, agar slang PMK segera dinaikkan, karena awalnya slang PMK sudah terlanjur dimasukkan ke dalam rumah bagian bawah.
Dari aba-aba dia, dengan sigap Sertu Wahyudin meraih slang yang diberikan oleh petugas PMK yang berada di bawahnya, lalu memberi kesempatan kepada petugas PMK untuk naik ke atap.
Berkat petunjuk dari Babinsa Sertu Wahyudin, petugas PMK dapat langsung memadamkan di pusat api yang berada di ruangan tengah di lantai atas. Sementara pemadaman dilanjutkan dengan bantuan 9 unit Mobil PMK dari Dinas Pemadam kebakaran Surabaya.
Sekira pukul 12.30 WIB, pemadaman telah selesai dilakukan oleh petugas PMK dan dibantu anggota Satpol PP, Linmas Kota Surabaya dan Polsek Sawahan yang menertibkan TKP.
Selanjutnya tim identifikasi dari Polrestabes Kota Surabaya datang pukul 13.00 WIB dan pada pukul 13.30 WIB pagar rumah sudah di segel.
Selama disegel rumah tidak diperbolehkan dimasuki oleh siapapun, dan untuk sementara korban ditampung di rumah tetangga atau saudara.
Adapun bantuan dari Linmas Kota Surabaya, setelah dikoordinasikan dengan korban, Linmas Kota Surabaya akan memberikan bantuan, tempat tidur, makan, perlengkapan pakaian, dan mandi selama 6 hari.
Tidak ada korban jiwa, namun terkait kerugian materi dan fisik bangunan masih menunggu bantuan dari pihak lain, dikarenakan rumah tersebut bukan milik pribadi. [/Gun]
Post a Comment