Jakarta, Kami ingin jiwa dan semangat luhur yang melekat pada TNI dapat terus terjaga dan dirawat sepanjang masa. Sampai kapanpun TNI tidak pernah melupakan para pejuang dan senior yang telah memerdekakan dan mempertahankan bangsa ini.
Hal tersebut dikatakan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dalam sambutannya dihadapan 300 peserta Munas XV Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri TNI dan Polri (Pepabri) pada acara malam akrab Rapat Kerja Pusat (Rakerpus) dan Musyawarah Nasional (Munas) ke-15 Pepabri di ruang Balairung Kencana, Kartika Chandra, Jakarta Selatan, Rabu malam (22/11/2017).
"Penegasan ini penting saya lakukan sebagai bentuk sikap seluruh prajurit TNI di samping juga wujud pewarisan nilai-nilai luhur sebagaimana diajarkan oleh para senior sekalian kepada para generasi penerus TNI," kata Jenderal TNI Gatot Nurmantyo
Pada kesempatan itu, Panglima TNI menyampaikan ucapan terima kasih kepada para sesepuh dan pendahulu TNI yang tidak hanya mewariskan nilai-nilai luhur TNI, tetapi terus memberikan contoh teladan dalam pengabdiannya kepada bangsa dan negara.
Lebih lanjut Panglima TNI mengatakan bahwa TNI tidak akan pernah melupakan dan meninggalkan rekan seperjuangan terlebih para pahlawan. "Kami ingin menegaskan bahwa TNI tidak akan meninggalkan dan melupakan rekan seperjuangan, terlebih para pahlawan pejuang dimana pun mereka berada dan bertugas," tegasnya.
Dihadapan peserta Munas XV Pepabri, Panglima TNI juga menyampaikan bahwa dalam rangka memperingati HUT ke-72 TNI beberapa waktu yang lalu, TNI telah membantu para veteran pejuang kemerdekaan dengan melaksanakan berbagai kegiatan, diantaranya bedah rumah veteran di seluruh Indonesia, merenovasi taman makam pahlawan di Baucau dan Dili, Timor Leste serta Ziarah ke makam para Presiden RI dan makam Panglima Besar Jenderal Soedirman.
Disamping itu, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo sekaligus mewakili seluruh prajurit TNI di seluruh tanah air menegaskan bahwa sampai kapanpun TNI akan setia kepada NKRI dan menjunjung tinggi Sumpah Prajurit. "Bagi kami kesetiaan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 adalah sendi utama yang melekat erat pada setiap jiwa dan raga prajurit TNI," tegasnya.
Menjawab pertanyaan awak media tentang soliditas TNI-Polri menjelang tahun politik 2018, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyampaikan bahwa dalam menghadapi tahun politik ke depan, netralitas TNI dan Polri sangat dibutuhkan. "Tidak ada kata lain, TNI dan Polri harus netral, sehingga bila terjadi perselisihan antara kelompok tertentu maka personel TNI dan Polri bisa menjadi penengah," ungkapnya.
Terkait pembebasan sandera terhadap warga masyarakat di Tembagapura Papua, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyampaikan bahwa TNI memberikan apresiasi kepada semua pihak termasuk Polri yang telah melakukan berbagai langkah-langkah untuk menyelesaikan penyanderaan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB).
Sementara itu, mengenai perkembangan kasus Helikopter AW-101, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menjelaskan bahwa sesuai perintah Presiden RI agar kasus pengadaan Helikopter AW-101 yang diperkirakan merugikan negara sebesar 200 M tersebut harus diusut sampai tuntas. "Kalau Presiden memerintahkan kepada Panglima TNI, kepala jadi kaki pun harus saya lakukan untuk berhasil," ujarnya.
"Saya sudah mengambil langkah-langkah bersama Angkatan Udara untuk melakukan investigasi dan bersama KPK memeriksa saksi-saksi, dari informasi inilah kita kembangkan. TNI dan Polri mengadakan penyelidikan dan penyidikan serta memanggil mantan Kasau untuk diminta keterangan sebagai saksi dan sudah akan datang," tutur Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Pada kesempatan tersebut, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyampaikan rasa bangga dan luar biasa kepada prajurit-prajurit TNI AD yang menjadi Juara Umum dengan prestasi tertinggi pada Lomba Tembak AARM ke-27 di Singapura dengan perolehan 31 medali Emas, 10 Perak dan 10 Perunggu serta memboyong 9 dari 15 Tropi yang diperebutkan.
Post a Comment