Pemerintah luncurkan RS Terapung layani masyarakat dikepulauan Madura



Surabaya-Kementerian Perhubungan ( Kemenhub) dan Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah menyelesaikan kapal rumah sakit terapung. Hal ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama serta Pelepasan Operasional Pelayanan RS Terapung di pelabuhan Kalianget, Kabupaten Sumenep (Kamis, 15/8).

Kapal jenis rede berkapasitas penumpang berjumlah 50 orang ini disiapkan karena keterbatasan layanan kesehatan di pulau-pulau sekitar Madura.

Menteri Kesehatan RI Nila F. Moeloek dalam sambutannya menjelaskan layanan kesehatan merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi.

Komitmen membangun Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi hal dasar, terlebih Presiden Joko Widodo mengedepankan kualitas SDM berkualitas

"Kemenkes punya tugas dari bapak Presiden yakni penguatan SDM berkualitas, SDM itu berarti kesehatan dan ini kebutuhan dasar. Dengan adanya kapal rumah sakit terapung ini menjadi jalan untuk menciptakan masyarakat Indonesia sehat," ungkap Menkes Nila F. Moeloek.

Sementara itu Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menambahkan kapal dengan konsep penumpang dan rumah sakit ini bisa menjadi contoh daerah lainnya. Sinergi antara Kemenhub dan Kemenkes serta pemerintah daerah merupakan langkah yang baik.

"Ini bisa jadi contoh bagaimana yang nantinya punya masalah angkutan kapal ini menjadi contoh. Kapal ini multifungsi sekarang ini fungsi transportasi secara teoritis kapal berlayar pagi dan siang itu bisa untuk penumpang, dan saat berlabuh di pulau-pulau disitulah kapal itu berfungsi menjadi rumah sakit, paling tidak ada interaksi antara masyarakat dengan dokter sehingga bisa penyuluhan kesehatan, "paparnya.

Tujuan diadakannya penandatanganan MoU dan Perjanjian Kerja Sama ini adalah membangun konektivitas masyarakat di pulau-pulau terpencil, terluar, tertinggal dan perbatasan dengan penyediaan kapal rede karena belum bisa dijngkau oleh kapal perintis, juga memberikan akses layanan kesehatan bagi masyarakat yang tinggal di pulau-pulau tersebut.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indarparawansa menambahkan adanya kapal rumah sakit terapung ini tidak lepas gerak cepat Menteri Perhubungan dan Menteri Kesehatan.

"Pak Menhub memberikan langkah cepat, Bu menkes berkoordinasi sangat intensif, maka siang ini kita menyaksikan pelepasan pelayanan rumah sakit terapung dibeberapa kepulauan di Jatim terutama di Sumenep," terang Khofifah.

Khofifah menjelaskan kapal multifungsi seperti kapal rumah sakit menjadi efektif kepada publik dan memudahkan transportasi. Apalagi hal itu juga didukung oleh Perguruan Tinggi yang punya fakultas kedokteran.

"Atas nama Pemprov Jatim saya ucapkan terimakasih. Kabar bahagia ini juga mendapatkan  respon yang luar biasa dari perguruan tinggi negeri maupun swasta yang memiliki fakultas kedokteran di Jatim," paparnya.

Tidak hanya Sumenep, kapal Rumah Sakit ini juga dilirik beberapa Kabupaten/Kota untuk bisa dimanfaatkan sebagai layanan kesehatan.

"Yang inden Walikota Probolinggo jadi harus berbagi layanan, setelah bupati Probolinggo bupati Sampang juga inden," kata Khofifah.

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur Kohar Hari Santoso menerangkan kapal rumah sakit ini akan mempunyai dua fungsi, yakni sebagai transportasi yang menghubungkan pulau-pulau terpencil dan terluar sekaligus sebagai pelayanan kesehatan bagi masyarakat di pulau-pulau tersebut.

"Ini memang disiapkan karena adanya  keterbatasan layanan kesehatan di pulau-pulau sekitar Madura. Ini sekaligus pesan Bu gubernur untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi siapa saja termasuk derah 3 T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar)," urai Kohar.

Penyediaan kapal ini merupakan komitmen bersama lintas lini meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, diwilayah kepulauan.

Kapal ini merupakan hibah dari Kementerian Perhubungan kepada Kementerian Kesehatan dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.