ITD UNAIR dan Puskes TNI bekerjasama tingkatkan keamanan kesehatan


Surabaya-Ancaman penyakit menular berpotensi membunuh ribuan bahkan jutaan orang setiap tahunnya. Ancaman itu muncul sebagai wabah yang dapat merusak kesehatan masyarakat, keamanan dan integritas nasional. Penyakit menular berbahaya itu diantaranya, infuenza, TBC, malaria, infeksi yang kebal akan antibiotik, HIV/AIDS.

Menyikapi persoalan tersebut, Institut Tropical desease (ITD) Universitas Airlangga (UNAIR) bekerjasama dengan Pusat Kesehatan Tentara Nasional Indonesia (PUSKES TNI) menggelar konferensi internasional bertajuk Infec"ous Disease, Biothreats and Military Medicine (INSBIOMM) pada Selasa (27/8/2019).

Konferensi itu dirancang untuk menfasilitasi dan menyebarluaskan penelitan para ilmuwan dan profesional dalam menangani penyakit menular yang ada di Indonesia, utamanya tentang berkaitan dengan kesehatan militer. Makalah yang terpilih nantinya akan diterbitkan dalam jurnal terindeks scopus.

Acara yang dilangsungkan di Aula Garuda Muk" Lantai 5, Kampus C itu dibuka langsung oleh Prof. Dr.H. Mohammad Nasih, SE., MT., Ak. Dalam sambutannya Prof Nasih mengatakan dengan adanya konferensi internasional dan kolaborasi riset antar peneliti diharapkan dapat menghasilkan inovasi dalam mencegah dan menuntaskan masalah kesehatan yang berkenaan dengan penyakit menular yang ada di Indonesia berdasarkan letak geografisnya. Mengingat, banyaknya penyakit yang muncul di berbagai belahan dunia dan ditularkan melalui hewan.

Hal itulah yang harus dipersiapkan dalam mencegah dan melahirkan inovasi untuk menangani masalah tersebut. "Penyakit juga bisa berpotensi dapat disalahgunakan dalam bioterorisme," ungkapnya.

Nasih menambahkan untuk mempercepat penanganan penyakit maka kolaborasi dalam semua sektor sangat dibutuhkan. Konsep kolaboratif dalam mendeteksi kesehatan hewan, manusia dan lingkungan menjadi alternatf utama dalam meningkatkan data kesehatan dan pencegahan penularan dari belahan dunia.

Diharapkan adanya saran dari berbagai peneliti akademi, profesional untuk dapat mendeteksi penyakit lebih awal dalam menyikapi keamanan kesehatan nasional.

"Semua tindakan tersebut untuk memperkuat keamanan kesehatan nasional," ujarnya.

Sementara itu Prof. dr. Seotjipto, M.S., PhD mengungkapkan, dalam mengembangkan strategi untuk mendiagnosa, mencegah, dan mengobati beberapa penyakit menular yang cenderung meningkat setiap tahunnya. Maka perlu adanya persiapan dalam segi fasilitas dan kapasita SDM yang kuat di berbagai sektor. Untuk itu, dalam memberikan pemahaman yang lebih baik maka perlu adanya kontribusi, kolaborasi dan komunikasi antar peneliti dalam mengimplemntasikan keamanan kesehatan global.

Berdasarkan topik penelitian seperti biokimia, produk alami bioaktif, imunologi dan beberapa penyakit menular lainnya yang akan dibahas dalam konferensi kali ini diharapkan mampu mempersiapkan kapasitas negara dalam kesehatannya.

"Kali ini menjadi amat penting untuk merapikan kapasitas negara dalam menyikapi segala ancaman penyakit. Kolaborasi riset ini diharapkan dapat meningkat dan dapat diimplementasikan dalam sehari-hari untuk keamanan kesehatan dunia," tambahnya