Masih Ada Takjil yang Mengandung Bahan Berbahaya


I Gusti Ngurah Bagus Kusuma Dewa Kepala BBPOM di Surabaya
saat menggelar temuan, Senin (27/6/2016). Foto: Denza Perdana 
suarasurabaya.net - 

SURABAYA,- Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) di Surabaya masih menemukan sebagian pangan takjil mengandung bahan berbahaya.
Dari 272 pangan takjil yang diperiksa, ada sebanyak 46 takjil yang diketahui mengandung bahan berbahaya seperti rhodamin (bahan kimia pewarna pakaian) dan boraks.


I Gusti Ngurah Bagus Kusuma Dewa Kepala BBPOM Surabaya mengatakan, temuan itu adalah hasil pengawasan di berbagai wilayah di Jawa Timur menjelang Hari Raya.

"Untuk lokasi takjil di Surabaya, beberapa di sentra takjil seperti di Masjid Al-Akbar Surabaya dan banyak lokasi lain. Random, ya," ujarnya, Senin (27/6/2016).

Adapun perincian dari 46 takjil tidak memenuhi syarat yang ditemukan, 11 diantaranya mengandung rhodamin dan 31 diantaranya mengandung boraks.
"Instensifikasi pengawasan makanan ini sudah sejak sebelum Ramadhan di beberapa tempat seperti pusat takjil, pusat oleh-oleh, distributor, dan ritel," kata Bagus.

Tidak hanya pangan takjil, BBPOM Surabaya bersama instansi terkait lainnya juga menemukan 215 pangan yang tidak layak edar dari 2.330 pangan yang diperiksa.

Sebanyak 91 di antaranya dijual dengan kemasan rusak, 45 diantaranya kedaluarsa, 30 pangan tanpa izin edar, dan 49 tidak memenuhi ketentuan.
Pengawasan pangan olahan ini dilakukan di beberapa lokasi distributor, toko, supermarket, hypermart, pasar tradisional, serta para pembuat atau penjual parsel yang ada di Jawa Timur.

"Tersebar, ya. Baik Malang, Batu, Ponorogo, Banyuwangi dan daerah lainnya," ujarnya.(den/ipg)

Editor: Iping Supingah