Gulma adalah salah satu kendala utama dalam memperoleh hasil yang tinggi dalam budidaya padi sawah. Persaingan gulma dengan padi dalam masa pertumbuhan hingga masa pematangan sangat besar sekali pengaruhnya terhadap penurunan hasil panen.
Gulma dapat menurunkan hasil panen karena adanya persaingan antara gulma itu sendiri dengan padi, dalam pengambilan unsur hara, air dan cahaya. Di samping itu ada beberapa gulma yang dapat dijadikan tanaman inang oleh hama dan penyakit tanaman padi, sehingga kalau kita membiarkan gulma tumbuh tanpa dikendalikan, jelas kerugian akan kita dapatkan termasuk kerugian akibat peledakan hama dan penyakit.
Pengendalian gulma padi sawah, umumnya sudah dilakukan oleh para petani, baik dengan penggunaan tenaga manusia (penyiangan tangan) dengan peralatan khusus (landak/gasrok) ataupun cara kimiawi dengan penggunaan herbisida. Cara pengendalian dengan penyiangan tangan, sekarang ini sudah jarang sekali dilakukan karena adanya keterbatasan tenaga penyiang, terlebih-lebih untuk daerah-daerah yang sulit mendapatkan tenaga kerja.
Demikian juga penyiangan dengan alat (landak) di beberapa tempat juga sudah ditinggalkan mengingat penggunaan alat ini juga memerlukan banyak tenaga dan kadang-kadang juga bisa mengakibatkan kerusakan pada perakaran padi yang sedang tumbuh.
Mengingat adanya gerakan pemerintah tentang peningkatan produksi padi, Babinsa Koramil 0829/06 Tanah Merah Kodim 0829/Bangkalan Serma Rifai mengajak para petani di wilayah binaannya untuk lebih rutin dalam merawat dan memelihara tanaman padi, termasuk dalam mengendalikan gulma.
Menurut Komandan Rayon Militer (danramil) 0829/06 Tanah Merah Kapten Inf Suharjo, mengatakan, dengan adanya babinsa turun ke sawah untuk pendampingan petani, maka diharapkan para petani akan lebih bersemangat dalam mengolah lahan pertaniannya sehingga memperoleh hasil yang maksimal.
Post a Comment