Apakah Balita Anda Ketagihan "Junk Food?"


thinkstockphotos | Ilustrasi

MEDIA SURABAYA.com - Ketika bayi mulai diberikan makanan pendamping ASI (MPASI), semua makanannya cenderung sehat: mengandung buah dan sayuran, ikan, serta semuanya buatan rumahan.

Kemudian, setelah usianya bertambah dan kemampuan makannya semakin baik, pola makannya ikut berubah. Anak jadi lebih suka makanan instan atau jus buah kemasan.

Menurut sebuah penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat, anak-anak berusia 0-2 tahun banyak yang sudah mengonsumsi junk food. Bahkan, di usia 12 bulan, lebih dari 40 persen bayi sudah makan cookies, brownies, dan camilan asin.

Junk food alias makanan yang tidak mengandung nilai gizi, tentu saja bukan makanan bayi karena mereka masih membutuhkan nutrisi untuk mendukung tumbuh kembangnya. Kebiasaan makan tidak sehat sejak usia dini juga cenderung akan terbawa sampai mereka dewasa.

Ketahui apa saja strategi yang bisa dilakukan orangtua untuk mencegah anak kecanduan junk food.

- Jus buah jadi sumber utama konsumsi buah
Jus buah biasanya mengandung gula yang tinggi, bahkan produk tertentu tidak mengandung buah namun sari buah atau rasa buah saja. Biasakan anak mengonsumsi buah segar ketimbang dalam bentuk jus. Bahkan 100 persen jus buah pun tidak mengandung nutrisi yang sama dengan buah utuh. Batasi konsumsi jus buah.

- Balita sudah menyukai minuman manis, termasuk soda
Di usia satu tahun, air dan susu seharusnya jadi minuman utama anak. Anak yang sering mengonsumsi minuman manis beresiko tinggi mengalami obesitas.

- Balita senang mengonsumsi makanan asin
Kurangi konsumsi makanan kemasan atau makanan restoran, karena biasanya makanan tersebut mengandung sodium yang tinggi. Padahal, konsumsi terlalu banyak garam pada anak juga bisa meningkatkan tekanan darah tinggi.

Editor: Lusia Kus Anna
Sumber: parents.com 

 [ kompas.com ]