Polisi Filipina memeriksa perahu yang diduga digunakan oleh para penculik dari tiga orang asing dan warga Filipina, di Samal Island, pada 28 September 2015. Foto: dok/AFP |
MANILA - Amerika Serikat resmi mengeluarkan peringatan kepada warganya untuk menjauh dari Filipina selatan, menyusul ancaman tingkat tinggi penculikan wisatawan internasional di wilayah tersebut.
Dilansir dari Press TV dan The Gulf Today, Sabtu (23/4), Departemen Luar Negeri AS mengeluarkan travel warning, meminta warganya untuk tidak melakukan perjalanan, khususnya ke Mindanao, selatan Filipina.
Hal ini terkait dengan meningkatnya penculikan, pembajakan dan penyanderaan yang diduga kuat dilakukan oleh kelompok Abu Sayyaf.
"Peningkatan ancaman tinggi dari penculikan wisatawan internasional, peningkatan ancaman penculikan maritim terhadap perahu-perahu kecil dan kekerasan terkait dengan pemberontakan dan terorisme di sana," bunyi penggalan kutipan peringatan AS.
Diketahui, pulau Mindanao disinyalir menjadi tempat pemusatan kelompok Abu Sayyaf. Hingga kini, belasan bahkan puluhan sandera diduga berada di tangan kelompok yang disebut pihak Barat, berafiliasi dengan Alqaeda dan ISIS.
Di antara sandera itu juga termasuk 14 warga negara Indonesia. [ jpnn.com ]
(adk/jpnn)
Post a Comment