Butuh Dukungan Masyarakat Untuk Tangkap Santoso


Komandan Korem 132/Tadulako Palu Kolonel Infantri Muhammad Saleh Mustafa mengengungkapkan bahwa upaya TNI dan Polri untuk bisa menangkap gembong teroris di Poso, Santoso serta para pengikutnya membutuhkan dukungan dari masyarakat.

“Perlu ikhtiar, kerja keras, kerja sama dan sinergitas antara Polri dan TNI dengan masyarakat agar tujuan Operasi Tinombala menangkap Santoso dan pengikutnya bisa segera terwujud,” kata Saleh Mustafa kepada wartawan di sela penyambutan dirinya sebagai pejabat baru di Makorem 132/Tadulako Palu, Kamis (14/4) dikutip dari antarasulteng.com.

Sebelumnya, Pangdam VII/Wirabuana Mayjen TNI Agus Surya Bakti telah melantik Kol Inf Muhammad Saleh Mustafa sebagai Danrem 132/Tadulako di Makodam Wirabuana di Makassar, Rabu (13/4).

Ia menggantikan posisi pejabat lama Kol Inf Syaiful Anwar yang telah gugur bersama 12 prajurit TNI lainnya dalam musibah kecelakaan helikopter TNI di Poso beberapa waktu yang lalu.

Saleh Mustafa tiba di Makorem Tadulako dengan disambut tarian `mongkambu` serta dilanjutkan perkenalan dengan prajurit Korem yang dihadiri oleh para Komandan Kodim se-Sulteng serta sejumlah Danramil.

Menurut Saleh Mustafa yang sebelumnya bertugas di Markas Kopasus Cijantung tersebut, salah satu tugas pokoknya adalah membantu Operasi Tinombala yang sedang digelar bersama Polri dan TNI di Poso.

“Saya akan segera menemui Kapolda Sulteng selaku pemimpin operasi tersebut untuk berkoordinasi terkait tugas ke depan agar operasi ini cepat selesai dan sukses,” katanya.

Ketika diberi pertanyaan kapan Santoso bisa ditangkap, Saleh Mustafa mengatakan bahwa hal tersebut tak bisa diprediksi namun upaya dan kerja keras selalu dilakukan secara maksimal ahar operasi ini segera selesai.

Saat pelantikan di Makassar, Pangdam VII/Wirabuana, Mayjen TNI Agus Surya Bakti mengatakan bahwa sebagai Danrem baru, Saleh Mustafa secara otomatis akan menjabat sebagai wakil komandan Operasi Tinombala yang dipimpin Kapolda Sulteng Brigjen Pol Rudy Sufahriadi untuk mengejar kelompok sipil bersenjata pimpinan Santoso alias Abu Wardah di Poso.

“Segera beradaptasi dan bantu Polri untuk mengintensifkan operasi agar segera menangkap Santoso dan pengikutnya,” ujar Pangdam.

Selain itu Pangdam berharap agar ke depan nanti tak ada lagi kecelakaan dalam perburuan Santoso.

Selama operasi Tinombala, terdapat dua kecelakaan yang telah menimpa anggota TNI, yaitu tergulingnya truk pengangkut pasukan di Napu yang menyebabkan lima prajurit meninggal dunia dan jatuhnya helikopter di Kasuguncu yang telah mengakibatkan 13 prajurit gugut. [ surabayanews.co.id ]

(eii/surabayanews)