Mendikbud Akhirnya Mengakui Beredarnya Kunci Jawaban Unas


Foto : surabayanews.co.id

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan akhirnya berkomentar tentang isu beredarnya bocoran kunci jawaban Ujian Nasional (Unas). Dia mengakui ada jawaban yang cocok di dalam kunci ini, namun prosentasinya tidak banyak.

“Karena setelah kita periksa, yang benar di kunci jawaban itu hanya 10-20 persen,” katanya saat meninjau unas di komplek Sekolah Muhajirin, Depok

Anies mencontohkan temuan kunci jawaban yang beredar di SMAN 1 Krembung, Sidarjo hanya 10 persen saja. Kemudian kunci jawaban di SMAN 1 Donri-Donri dan SMAN 2 Watan, Soppeng, Sulawesi Selatan masing-masing hanya 20 persen. Jadi dia menyayangkan jika ada siswa yang percaya atas kunci jawaban itu.

“Kunci jawaban itu tidak jelas siapa yang membuat. Nama pembuatnya tidak ada. Kenapa dipercaya,” tutur Anies.

Khusus untuk kasus tertangkapnya pembocor soal ujian di Soppeng, dia akan melihat lebih detail. Apakah telah terjadi kecurangan secara massif dan sistemis. Anies tetap meyakini bahwa kecurangan unas belum sampai mengganggu secara sistem.

Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kemendikbud  Nizam mengatakan belum ada keputusan apakah ada sekolah yang harus mengulang unas karena kecurangan. Dia mengatakan pada prinsipnya Kemendikbud pasti mengetahui siswa-siswa yang mengerjakan unas dengan curang. Akibatnya nanti nilai indeks integritas siswa dan sekolahnya rendah.

“Rugi sekolah lama-lama dan mengeluarkan uang banyak, kalau nanti nilai indeks integritasnya rendah,” katanya.

Menurut Nizam nilai indeks integritas itu sudah diakui kampus negeri di dalam seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN). Sehingga nilai rapor bagus tapi skor indeks integritas rendah, bakal mendapatkan catatan khusus dari panitia SNM PTN. [ surabayanews.co.id ]