Jawara Jiu Jitsu Pukau Dian Pelangi di Audisi Sunsilk Hijab Hunt Surabaya


Foto: Arina Yulistara

Audisi Sunsilk Hijab Hunt 2016 hari kedua masih berlangsung hingga saat ini di Gramedia Expo, Jl Basuki Rahmat, Surabaya, Minggu (10/4/2016). Para hijabers Surabaya yang lolos 20 besar dari penyaringan juri internal kemarin, Sabtu (9/4/2016) diuji kembali untuk memilih siapa saja peserta perwakilan dari Surabaya yang akan masuk babak voting.

Salah satu peserta yang tampil hari ini adalah Rizki Desy Wulansari. Rizki mampu memukau juri dengan menunjukkan kebolehannya bela diri jiu jitsu. Ia membawa lawan tandingnya untuk menunjukkan teknik-teknik jiu jitsu yang dikuasai mulai dari memukul hingga membanting lawan.

"Bagus, bawa partner ada lagunya juga, aku suka sih, sering berprestasi lagi," puji Dian setelah Desy unjuk bakat di Gramedia Expo, Minggu (10/4/2016).

Wanita 20 tahun itu merupakan atlet jiu jitsu dari Jawa Timur. Ia sering menjadi jawara jiu jitsu tingkat nasional. Hijabers dengan sapaan akrab Desy ini mengatakan sudah berlatih ju jitsu sejak kelas lima SD. Tak jarang Desy menjadi juara satu dalam kejuaraan jiu jitsu dalam skala nasional.

Desy mengatakan kini sudah sampai sabuk biru yang artinya ia bisa disebut asisten pelatih. Wanita yang menjadi jawara Jiu Jitsu Kelas Reguler Putri Tingkat Nasional di Ponorogo itu mengaku ikut Sunsilk Hijab Hunt 2016 karena ingin membuktikan bahwa seorang atlet berhijab juga bisa menginspirasi.

"Aku mau buktikan saja kalau atlet kayak aku ini juga bisa jadi role model," ujar wanita asal Gresik itu.

Desy menambahkan, hijab tidak menjadi penghalang dirinya untuk berprestasi sebagai atlet jiu jitsu. Tak ada larangan untuk atlet jiu jitsu menggunakan jilbab. Meski demikian, ia pernah mengalami sikap yang kurang menyenangkan saat mengikuti kompetisi jiu jitsu karena penggunaan jilbabnya.

Mahasiswi Universitas Airlangga itu pernah diremehkan ketika mengikuti kompetisi jiu juitsu ketika SMA. Ia dianggap kurang berkompeten. Namun ternyata Desy bisa mengalahkan orang-orang yang meremehkannya.

"Pernah diremehin waktu SMA kalau sekarang sih sudah lumayan banyak atlet jiu jitsu yang pakai jilbab. Ada yang berkata, 'kok kamu pakai hijab begini, memang bisa?', ternyata waktu ketemu sama aku saat tanding aku bisa ngalahin mereka. Waktu itu aku di Surabaya untuk Unesa Open waktu kelas satu SMA," cerita Desy. [ detik.com ]

(aln/sra)