Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA) akan berlangsung pada 4 April mendatang. Namun, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Surabaya Ikhsan mengatakan, menjelang pelaksanaan UNBK masih ada permasalahan teknis yang belum tertangani.
"Saat ini mencapai 85 persen sampai Senin kemarin, di mana kendalanya adalah internetnya kemarin masih terhambat. Tim dari Telkom stand by. Kami juga bekerja sama dengan 22 orang dari Telkom Surabaya. Mereka memantau seluruh Surabaya," tutur Ikhsan kepada Liputan6.com, Selasa, 29 Maret 2016.
Selain persoalan jaringan internet, sejumlah sekolah juga melaporkan kondisi headset yang bermasalah. Padahal, headset itu dibutuhkan dalam ujian Bahasa Inggris yang berlangsung pada Kamis, 7 April 2016.
Sebagai solusi, sekolah akan meminta agar para siswa membawa headset sendiri dan meninggalkannya di sekolah.
"Nanti ada teknisi yang akan mengujicobakan ke perangkat yang ada seperti komputer ke headset-nya itu," papar Ikhsan.
Saat ditanyai tentang koneksi internet, Ikhsan juga sudah menyiapkan langkah antisipasinya. Ia menerangkan jika akses internet yang diperlukan untuk mengunduh maupun mengunggah soal ujian tidak sepenuhnya harus online.
Karena itu, Disdik akan mengunduh seluruh soal dari server pusat ke server di sekolah.
"Kemudian, mulai kegiatan itu dari server ke klien itu sudah menggunakan LAN sekolah masing-masing. Setelahnya, untuk ke pusat, kita akan menggunakan internet lagi," tutur Ikhsan.
Kekhawatiran atas kelancaran pelaksanaan UNBK juga dihadapi Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Mereka takut pasokan listrik terganggu saat pelaksanaan UNBK 2016. Maka itu, Disdik menyurati PLN untuk meminta jaminan pasokan listrik selama pelaksanaan ujian.
Kabid Dikmen Disdik Indramayu Kasno Hadikusumo menyampaikan 23 sekolah di Indramayu siap melaksanakan UNBK. Khusus tingkat SMA, dari 49 sekolah yang ikut UN, hanya tiga sekolah yang siap melaksanakan UNBK. Ketiganya adalah SMAN 1 Sindang, SMAN 1 Indramayu dan SMA Darussalam Kandanghaur.
"Kami sudah layangkan surat ke PLN. Jangan sampai ada kendala listrik padam, sebab akan sangat fatal dampaknya bagi siswa dan kelancaran UN," ujar Kasno, Selasa, 29 Maret 2016.
Sementara itu, dari 100 SMK yang ikut UN, ada 18 sekolah yang disiapkan untuk UNBK. Di antaranya, 14 SMK negeri dan empat SMK swasta. Keempat SMK swasta tersebut terdiri dari SMK NU Kaplongan, SMK PGRI Jatibarang, SMK Muhammadiyah Kandanghaur, dan SMK Al Huda.
Sedangkan, MA yang siap melaksanakan UNBK adalah MA Al Zaytun. Untuk tingkat SMP/MTs yang siap menyelenggarakan UNBK hanya MTs Negeri Lohbener. "Semua sekolah itu telah menyatakan kesiapan dengan catatan tidak ada pemadaman listrik," tutur Kasno.
Ia mengatakan, secara keseluruhan, UN tingkat SMA/SMK/MA akan berlangsung pada 4-7 April 2016 mendatang. Sedangkan, tingkat SMP/MTs dilaksanakan pada 9-12 Mei 2016.
"Ada 5.033 siswa SMA dan 10.610 siswa SMK yang akan mengikuti UN. Untuk tingkat SMP, ada 19.947 siswa yang siap melaksanakan UN," ucap Kasno. [liputan6.com]
By Panji Prayitno Dhimas Prasaja
"Saat ini mencapai 85 persen sampai Senin kemarin, di mana kendalanya adalah internetnya kemarin masih terhambat. Tim dari Telkom stand by. Kami juga bekerja sama dengan 22 orang dari Telkom Surabaya. Mereka memantau seluruh Surabaya," tutur Ikhsan kepada Liputan6.com, Selasa, 29 Maret 2016.
Selain persoalan jaringan internet, sejumlah sekolah juga melaporkan kondisi headset yang bermasalah. Padahal, headset itu dibutuhkan dalam ujian Bahasa Inggris yang berlangsung pada Kamis, 7 April 2016.
Sebagai solusi, sekolah akan meminta agar para siswa membawa headset sendiri dan meninggalkannya di sekolah.
"Nanti ada teknisi yang akan mengujicobakan ke perangkat yang ada seperti komputer ke headset-nya itu," papar Ikhsan.
Saat ditanyai tentang koneksi internet, Ikhsan juga sudah menyiapkan langkah antisipasinya. Ia menerangkan jika akses internet yang diperlukan untuk mengunduh maupun mengunggah soal ujian tidak sepenuhnya harus online.
Karena itu, Disdik akan mengunduh seluruh soal dari server pusat ke server di sekolah.
"Kemudian, mulai kegiatan itu dari server ke klien itu sudah menggunakan LAN sekolah masing-masing. Setelahnya, untuk ke pusat, kita akan menggunakan internet lagi," tutur Ikhsan.
Kekhawatiran atas kelancaran pelaksanaan UNBK juga dihadapi Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Mereka takut pasokan listrik terganggu saat pelaksanaan UNBK 2016. Maka itu, Disdik menyurati PLN untuk meminta jaminan pasokan listrik selama pelaksanaan ujian.
Kabid Dikmen Disdik Indramayu Kasno Hadikusumo menyampaikan 23 sekolah di Indramayu siap melaksanakan UNBK. Khusus tingkat SMA, dari 49 sekolah yang ikut UN, hanya tiga sekolah yang siap melaksanakan UNBK. Ketiganya adalah SMAN 1 Sindang, SMAN 1 Indramayu dan SMA Darussalam Kandanghaur.
"Kami sudah layangkan surat ke PLN. Jangan sampai ada kendala listrik padam, sebab akan sangat fatal dampaknya bagi siswa dan kelancaran UN," ujar Kasno, Selasa, 29 Maret 2016.
Sementara itu, dari 100 SMK yang ikut UN, ada 18 sekolah yang disiapkan untuk UNBK. Di antaranya, 14 SMK negeri dan empat SMK swasta. Keempat SMK swasta tersebut terdiri dari SMK NU Kaplongan, SMK PGRI Jatibarang, SMK Muhammadiyah Kandanghaur, dan SMK Al Huda.
Sedangkan, MA yang siap melaksanakan UNBK adalah MA Al Zaytun. Untuk tingkat SMP/MTs yang siap menyelenggarakan UNBK hanya MTs Negeri Lohbener. "Semua sekolah itu telah menyatakan kesiapan dengan catatan tidak ada pemadaman listrik," tutur Kasno.
Ia mengatakan, secara keseluruhan, UN tingkat SMA/SMK/MA akan berlangsung pada 4-7 April 2016 mendatang. Sedangkan, tingkat SMP/MTs dilaksanakan pada 9-12 Mei 2016.
"Ada 5.033 siswa SMA dan 10.610 siswa SMK yang akan mengikuti UN. Untuk tingkat SMP, ada 19.947 siswa yang siap melaksanakan UN," ucap Kasno. [liputan6.com]
By Panji Prayitno Dhimas Prasaja
Post a Comment